Aji Satya melesat ke atas, anak remaja tersebut menatap tajam ke arah pusat kening sang ular. Gigi runcing serta sabetan ekornya berhasil Aji hindari. Anak tersebut melenting lalu menumpukan satu pijakan di atas bebatuan kembali melakukan serangan ke arah ular raksasa tersebut. Hanya dengan beberapa pukulan dari Aji Satya ular-ular tersebut jatuh tertidur satu persatu. “Totok jiwa!?” Damar sangat terkejut penjaga gua tempatnya semedi sudah berhasil dilumpuhkan Aji hanya dalam hitungan menit. Pertempuran yang sangat singkat dan baru pertama kali dia lihat hari ini. “Hanya seorang gadis yang aku tahu memiliki ilmu ini! Siapa kamu Nak?” “Aku putra dari Raden Galih Arteja Wijaya dan Antika Dewi. Keturunan dari Ki wangsa dan Ki Renggo!” Ucapnya dengan suara lantang. Kilat langsung nampak d