“Aku tidak mungkin tidur denganmu.” Ucapnya seraya bangkit dari posisi tidurnya, Nyai Ratih sudah membuka bibirnya untuk meneriakkan sesuatu agar rekan Galih terjaga dari tidurnya. Pria itu langsung membekap mulut Nyai Ratih menggunakan telapak tangannya. Wanita itu tersenyum dengan cepat menarik kaos yang dia kenakan agar mendekat padanya. Galih melotot spontan tubuh atletis tersebut jatuh menghimpit tubuh wanita berbalut kain tipis tersebut. Nyai Ratih menahan tubuhnya, memeluknya erat. “Wanita ini ingin melihatku hancur.” Gumamnya seraya menatap kedua bola matanya dengan tatapan tajam, telapak tangannya masih membekap bibir Nyai Ratih. Wanita itu tersenyum, Galih bisa melihat dari pancaran kedua bola matanya. Nyai Ratih mendorong tubuhnya dengan satu pukulan, sampai terhempas ke ata