Ch-74 Menerima Namun Sirna

1427 Kata

Nyai Ratih merebahkan tubuh Galih di atas batu besar dengan taburan kelopak bunga. Wanita itu menyalakan dupa untuk memanggil kalangan mahluk halus sebagai saksi dalam acara sakral tersebut. Tubuh Galih perlahan terlihat pulih sejak Ki Wangsa meniup ubun-ubun pria itu beberapa jam lalu. Nyai Ratih mengambil air dari dalam wadah yang sudah diberikan mantra, dengan air itu dia akan menghapus ingatan Galih tentang semua masa lalunya. Ini adalah upacara terakhir yang harus dia selesaikan sebelum berdiri di depan patung iblis untuk mengikat janji sehidup semati! Nyai Ratih menuangkan air tersebut dari kepala sampai ujung kaki Galih. Perlahan pria itu membuka kelopak matanya. “Galih? Kamu sudah bangun?” Tanya wanita itu dengan senyum cerah. Nyai Ratih membantu Galih duduk. Galih menatap Nyai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN