Galih sangat sibuk menepis ular-ular berbisa dari sekitarnya juga sekitar Arsinta. Karena situasi genting, Galih terpaksa mengambil keputusan tanpa persetujuan dari Arsinta. Pria itu menarik pinggang Arsinta, membawa tubuh wanita itu membumbung tinggi lalu tubuh mereka berdua lenyap dalam sekejap berubah menjadi kabut. Keduanya sudah sampai di hutan menuju ke padepokan Macan Putih. Arsinta bergelayut merangkul lehernya, pria itu menatap wajah Arsinta yang kini tinggal di dalam gendongannya. Kaki Galih Arteja menapak di atas ranting dan dedaunan hutan, membawa wanita itu melesat menjauh dari Nyai Ratih. “Kenapa kamu membawaku pergi?” Tanya wanita itu padanya. Galih menghela napas panjang, pria itu hanya mengukir senyum menatap wajah jelita penuh tanda tanya di dalam gendongannya itu. Ar