Keesokan harinya.. Enjelin masih berada di dalam rumah sakit, wanita itu selalu menunggu kedatangan Galih sejak kepergian pria itu beberapa waktu lalu dari dalam ruangan dimana dia dirawat sekarang. Saat Regar masuk ke dalam untuk memeriksa keadaan Enjelin pagi itu, wanita itu segera mencekal lengan pria tersebut. Regar yang awalnya berniat menyuntikkan obat pada selang infus Enjelin segera menatap wajah gadis tersebut. “Kenapa? Aku hanya memberikan obat pereda nyeri, ini tidak akan membuatmu mengantuk.” Jelas Regar seraya menunjukkan wadah obat injeksi pada Enjelin. Wanita tersebut menatapnya sekilas, kemudian melepaskan lengan Regar dari genggaman tangannya. “Ke mana Tiger? Kenapa dia tidak muncul! Apa dia sengaja mengabaikanku?!” Tanya Enjelin dengan nada tidak bersahabat. Bukanny