“Bang! Bang Galih!” Tegur Seno padanya lantaran mendapati Galih berhenti di tengah jalan area parkiran. Padahal untuk mencapai ke arah mobil, mereka harus berjalan beberapa langkah lagi ke depan sana.
Mendengar panggilan Seno, Galih segera menoleh.
“Ayo!” Seru Seno padanya lantaran melihat Galih agak sedikit linglung. Pikir Seno Galih tidak akan kehilangan konsentrasinya, ini pertama kali Seno mendapati Galih berperilaku demikian.
Galih berjalan pelan menuju ke arah mobil, pria itu masuk ke dalam dan duduk di sebelah kemudi. Seno menyusul masuk lalu menadahkan tangan kanannya meminta kunci mobil tersebut dari Galih. Galih merogoh saku celananya lalu memberikan kunci mobilnya.
“Bang Galih melamun?” Tanyanya saat menyalakan mesin mobil tersebut.
“Aku juga manusia, sama sepertimu.” Sahu
