Ch-86 Siklus ke dua

1069 Kata

Galih berjalan melewati jalan raya, malam sudah berlalu sebentar lagi pagi. Tak lama kemudian dia merasakan kehadiran Ki Wangsa di sekitarnya. Kakek buyutnya tersebut berjalan pelan di belakang punggungnya. Galih menoleh ke belakang melihat kakek buyutnya dia segera mengambil langkah mundur ke samping seraya membungkukkan tubuhnya. Melihat Ki Wangsa hadir di sana Galih merasa ada hal penting yang ingin disampaikan langsung kepada dirinya. Langkah kaki Ki Wangsa berhenti tepat di sebelah Galih Arteja. “Kamu harus lebih berhati-hati pada wanita itu,” setelah mengatakan demikian Ki Wangsa mengukir senyum pada bibirnya lalu menyentuh bahu kanan Galih. Tepat saat telapak tangan Ki Wangsa menyentuh bahu kanannya, Galih mendapatkan kilasan-kilasan antara dirinya dan Gea. Galih sangat terkejut,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN