Ch-88 Padepokan Macan Putih

1142 Kata

Cukup lama Nyai Ratih mengikutinya, sampai Galih keluar dari jalan setapak tersebut barulah Nyai Ratih tidak terlihat lagi. “Terima kasih sudah membawa tubuhku kembali, aku bukan manusia yang tidak tahu balas budi. Kamu sama sepertiku, aku tahu itulah kelemahanmu. Kamu tidak suka berhutang budi pada manusia lain. Dan aku akan menggunakan kelemahanmu itu untuk menjadikan dirimu menjadi milikku selama-lamanya.Hihihihi!” Suara Nyai Ratih membahana di seluruh hutan. Galih keluar dari dalam hutan, pria itu berdiri di tepi jalan raya. Hanya beberapa kendaraan besar yang nampak melintasi jalan besar di lereng gunung tersebut. Ingatannya kembali melayang saat pertama kali dia meninggalkan ketiga adiknya di kampung halaman. Saat itu Arya mengantarkannya sampai di jalan tersebut. Galih membawa r

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN