Selesai memulangkan para penduduk Galih dan Seno kembali ke kantor kepolisian. Mereka tiba di sana saat waktu sudah hampir pagi. Galih melihat beberapa petugas sedang berjaga di kantor. Seno pergi menuju ke ruangan kerjanya untuk membuat laporan, sementara Galih masuk ke ruangannya sendiri. Pria itu menatap berkas kasus di atas meja kerjanya. Beberapa sudah diselesaikan oleh timnya. Pria itu duduk di kursi meja kerjanya, pikirannya masih melayang dan pria itu kembali teringat dengan Aji Satya. Senyum cerah dari bibir anak itu, juga garis takdir yang akan Aji lewati. “Guru tidak bilang apa-apa, tapi aku masih tetap cemas memikirkannya. Seharusnya aku tidak terpaku dengan semua ini.” Gumam Galih pada dirinya sendiri. Baru saja hendak berdiri dari kursinya terdengar suara ketukan pintu da