Nyai Ratih benar-benar datang hanya untuk melihat dirinya kemudian pergi begitu saja. Galih tidak mungkin menyerang wanita itu tanpa alasan, guru-nya serta Ki Wangsa kakeknya sendiri juga tidak memperbolehkan dirinya membunuh. Galih pernah mendengar ucapan dari kakeknya. “Penganut ilmu hitam, pasti akan sirna bersama ilmunya.” Ujarnya pada cucunya tersebut. Galih tidak berani menentangnya. Pria itu selalu berusaha untuk mengendalikan hati dan pikirannya sendiri. Selepas kepergian Antika beberapa tahun lalu, Galih memilih hidup sendiri. Pria itu tetap bekerja di kantor kepolisian bersama para rekannya. Galih Arteja berencana akan pulang ke padepokan setelah habis masa kerja-nya di kota. Pria itu segera kembali ke rumah usai merapikan berkasnya. Saat di perjalanan Galih menemukan tinda