Galih di bawa ke ruangan tahanan bawah tanah. Kedua tangannya diikat di belakang punggung. Lima orang pengawal menggiringnya menuruni anak tangga. Saat mencapai pertengahan tangga Galih mencium aroma melati.
“Kenapa wanita itu muncul di situasi seperti ini?” Ucapnya dalam hati. Aroma melati semakin lama tercium semakin kuat, satu-persatu dari pengawal tumbang ke lantai. Beberapa dari mereka jatuh dan menggelinding hingga ke lantai bawah. Galih masih berdiri dengan kedua tangan terikat. Pria itu kembali naik ke lantai atas. Mendadak sehelai selendang melesat dari lantai bawah menyerang dari belakang punggungnya. Galih secepat kilat melenting ke belakang, Ra
telapak kakinya jatuh menapak pada helaian selendang merah yang kini terbentang di udara, dengan gerakan cepat Galih memutar tubuhny
