Ch44-Bukan sebuah rencana

1553 Kata

Nyai Ratih kembali ke hutan dengan tangan kosong, wanita itu tetap menggunakan wujud aslinya yang sudah menua. Dalam bayangannya masih jelas sosok Galih Arteja. Pria itu hampir saja merenggut nyawanya malam ini. Nyai Ratih tersenyum mengingatnya, wanita tua tersebut meniti jalan setapak di bawah bukit untuk naik ke tebing. “Dia hampir saja menjadi milikku, hihihihi! Galih Arteja!” Bisiknya di sela langkah kakinya. Nyai Ratih terus berjalan, sesekali wanita tersebut menatap bulan bulat berwarna merah di langit. Malam ini termasuk salah satu malam pilihan bagi wanita penuntut ilmu hitam seperti dirinya. Nyai Ratih ingin Galih membunuhnya, lalu otomatis seluruh ilmu yang dia miliki akan turun pada Galih Arteja. Mengakhiri hidupnya di tangan pria yang dia inginkan. Dulu guru yang mengajariny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN