Ch-45 Rasa

1384 Kata

“Aku ikut denganmu?” Galih tersenyum sekilas, lalu mengambil bajunya dari dalam lemari. “Hem.” Enjelin mengangguk cepat, wajah gadis tersebut berbinar cerah. “Aku tidak bisa.” Sahutnya sambil melewatinya untuk bergegas masuk ke dalam kamar mandi. “Kenapa? Aku akan membayarmu.” Mencoba memaksa Galih agar ikut serta bersamanya. Pria itu tidak menjawab, pintu kamar mandi sudah menutup tepat di depan matanya. Enjelin memilih duduk di sofa untuk menunggu Galih keluar dari dalam kamar mandi. Enjelin sudah menunggu lama, tapi Galih Arteja tak kunjung keluar dari dalam kamar mandi. Beberapa saat lalu masih terdengar suara gemercik air memukul lantai, tapi sudah hampir tiga puluh menit lamanya tak terdengar suara apa-apa di dalam kamar mandi tersebut. Enjelin segera berdiri dari kursinya be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN