Steve memutuskan tidak pergi ke kantor hari itu. Sebab Kanaya tidak mau ditinggal walau hanya sebentar. Dia membuka laptopnya sambil menunggu Kanaya membuatkannya secangkir espresso. Di ruang kerjanya yang sudah mirip kantor itu, dia memeriksa dokumen yang dikirimkan oleh sekertaris barunya, yaitu Liora. "Daddy, ini kopinya." Kanaya meletakkan cangkir berisi kopi kesukaan Steve yang masih mengepulkan asap itu. "Thank you, Baby." Naya kemudian duduk di samping suaminya yang sedang fokus pada layar persegi yang ada di atas meja. "Bagaimana pekerjaan sekertaris baru kamu, Dad?" tanya Kanaya. "Semoga dia tidak membuat masalah di hari pertamanya bekerja," tambah Kanaya sambil bergumam pelan. Steve tersenyum sembari mengusap rambut Kanaya. "Sepertinya dia lumayan rajin kok," jawabnya.