Air baru saja tiba di apartemennya. Tak ada yang lebih baik dibandingkan hari ini, dia akan memulai sesuatu yang menurutnya menarik besok. "Hm, kenapa ada yang aneh?" gumamnya melihat sepasang sandal rumah berbentuk kepala kelinci miliknya hilang tidak ada di tempatnya. "Seingatku, dia seharusnya ada di sana 'kan?" bergumam lagi, sebelum akhirnya dia masuk dan terkejut melihat seorang wanita sedang duduk manis di sofa berwarna abu-abu tua miliknya. "Astaga! Mama!" Wanita itu tersenyum ke arah Air. Dia mengenakan dress berbahan wall lembut warna salem dengan rambut curly, terlihat muda di usianya yang hampir enam puluh tahun. "Kenapa, anak nakal? Kamu nggak sangka kalau Mama akan menyusul kamu dan duduk di sini?" Air menggaruk tengkuk yang tidak gatal sama sekali, dia kaget, karena