Bab 19. Menginvasi Kamar Aslan

1309 Kata

“Ah, sial!” Aslan mengumpat kesal setelah mendapat telepon dari polisi bahwa pelaku penculikan Audri tetap tidak mau membuka mulut. “Kalau begini Panca nggak akan bisa ditangkap!” “Udah, Om, tenang aja. Orang jahat tuh pasti dapet karmanya kok.” Audri berkata santai sambil memindahkan barang-barangnya ke kamar Aslan. Ya, semalam mereka sepakat untuk tidur di kamar yang sama. Sebenarnya Audri yang memaksa, Aslan senang-senang saja meski sedikit khawatir. Pria itu khawatir tidak bisa menahan diri setiap kali melihat Audri. Karena sejak malam itu, Aslan mulai melihat Audri dengan cara yang berbeda. Bukan hanya anak kecil yang tiba-tiba menjadi istrinya, tapi juga seorang wanita secara utuh yang menimbulkan desir halus di dadanya dan bahkan bisa memuaskannya. Aslan menoleh, mengamati setiap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN