Bab 20. Jiwa Yang Saling Membutuhkan

1190 Kata

“Om, yang bener aja? Masa aku pake ginian?” Audri memulai protesnya ketika sampai di rumah. “Kenapa? Kamu nggak pernah lihat orang-orang kalau lagi nge-gym gimana? Pake sports bra kayak gitu tuh biasa. Lagipula aku juga beliin kamu kaos longgar. Kalau kamu nggak nyaman pake sports bra doang, kamu bisa double-in sama kaosnya.” Aslan menjawab acuh tak acuh sambil melepas kemejanya, menggantinya dengan kaos rumahan. “Iya sih, tapi aku belum pernah pake ginian.” Audri masih duduk di tepi kasur, melihat-lihat belanjaannya. “Mau dibantu pakein, atau gimana sih?” “Heh!” Audri mendelik. “Kok bisa sih mikirnya begitu?” Di balik kalimatnya yang terdengar mengelak, tapi pipinya tetap saja merona. Aslan menyeringai dan bergabung dengan Audri di tepi ranjang. “Makanya pake aja. Kamu kan juga cuma

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN