BAB 3 KEHIDUPAN BARU

1133 Kata
Alasan aku memanggilmu disini adalah kau akan di pindahkan keperusahaan lain."ucapan Regan membuat Valery mengangkat kepalanya ia sedikit bernafas lega ternyata ia bukan di pecat,tapi kenapa ia di pindahkan. " Kau akan di pidahkan ke salah satu perusahaan di prancis" Valery masih tak percaya dia di pindahkan ke Prancis dan dia akan meninggalkan tempat tinggalnya di Chicago.tak banyak barang yang ia bawa hanya sebuah koper kecil yang berisikan pakaian kerja dan beberapa keperluan seharinya.valery berencana menitipkan sebagain barangnya kepada pemilik kost entah suatu saat dia akan kembali atau tidak valery akan meminta untuk di dikirim saja barangnya jika dia benar benar berencana tinggal untuk waktu yang lama di Prancis Pintu valery terbuka dan dia sudah tau siapa yang datang kalau bukan clara sahabatnya. " Kau sudah akan pergi?." Clara datang dan langsung memeluk tubuh valery yang sudah siap dengan pakai rapi. " Yeah pesawatku akan take off dalam 1 jam kedepan selamat tinggal clara jangan lupa jaga kesehatanmu." Valery memeluk tubuh clara sahabat satu satunya yangv Valery punya. " Jaga juga dirimu valery ayo aku antar kau ke airport." Clara mengambil ahli koper valery dan membawanya keluar kost. Sebelum pergi valery sempat untuk berpamitan kepada pemilik kost tempat selama ini ia tinggal. Valery menatap sekali lagi bangunan tua tapi terasa nyaman untuknya selama 8 tahun ini. *** " Hubungi aku saat kau sampai di prancis ingat kau tak boleh melupakan aku sahabatmu." Valery tertawa saat melihat raut wajah clara yang selalu bercanda kini terlihat serius dengan kata katanya. " Jangan menikah dulu tanpaku clara kau harus ingat bahwa aku wajib untuk mengseleksi calon suamimu." Valery memberi pelukan terakhir sebelum ia melambaikan tanganya. Ini perjalanan yang panjang bagi valery bagaimana mungkin seorang wanita miskin sepertinya bisa berpergian keluar negeri bahkan untuk menikmati segelas wine saja,valery harus berpikir beberapa kali untuk mengunakan uang gajinya. Hidup di boston seorang diri sangat sulit ia harus makan seadanya dan harus menyisikan uang untuk transportasi dan uang kostnya yang harus di bayar setiap bulan belum lagi keperluanya yang suka datang secara mendesak. Valery mendapatkan tiket pesawat kelas bisnis membuatnya tambah terkejut. Ia pikir atasnya Mr. Regan membayarkannya tiket kelas ekonomis ternyata ia salah yang lebih malu lagi valery malah duduk di kelas ekonomis padahal jelas jelas di tiket pesawat yang ia buka tertulis untuk kelas bisnis. " Sungguh terasa seperti mimpi." Valery duduk di kursi pesawat yang empuk bahkan hanya di isi beberapa orang yang pasti orang kaya. Pramugari datang memberikan servis makanan yang sangat mewah, kali ini valery merasa sangat sayang untuk menikmati sepotong daging yang terlihat cantik di atas piring berwarna keemasan. Bahkan banyak jenis garpu pisau dan alat makan lainya di sampingnya. Pramugari juga menuangkan wine di gelas yang ada di depan valery. " Anda ingin saya memutarkan film?." Pramugari kembali bertanya pada valery membuat valery merasa sedikit gugup " Te-ntu." Sedikit gugup yang menguasai valery membuat nada bicaranya terbatah bata. Pramugari menghidupkan layar LCD yang terpasang pada depan kursi di setiap tempat duduk bisnis kelas.mata valery berfokus pada wanita yang menjadi tampilan model iklan maskapai yang ia naiki sekarang veronica ibunya. Tangan valery langsung menceram erat garpu yang ada di tanganya untung saja itu hanya iklan yang dengan sebentar berakhir dan kini telah berganti menjadi tanyangan film romance yang tak ia ketahui judulnya. Setelah menempuh waktu beberapa jam akhirnya valery sampai di bandar udara Charles de Gaulle. Ia melihat sekeliling untuk menemukan seseorang yang akan menjemputnya. Valery melihat jam yang melingkar di pegelangan tanganya ia berjalan duduk di salah satu kursi yang tersedia. Valery merasa takut ia akan tersesat karena ia belum pernah datang ke paris sebelumnya. Sampai ada seorang pria berumuran 40an datang mendekatinya. " Apa anda bernama Valery Ashley?.saya depson yang bertugas menjemput anda" Pria tua itu menyapa valery. " Yeah aku Valery dari Boston." Valery berdiri saat pria itu menuntunya menuju mobil mewah yang telah terpakir dipintu keluar bandara. " Silahkan nona saya akan membawa anda menuju apartemen." Valery mengangguk dan masuk di kursi belakang ia bagaikan layaknya nonya besar bahkan ia tak perlu repot repot membawa koper miliknya. Sepajang perjalanan valery di hipnotis akan keindahan kota paris yang memang tak salah menjadi destinasi yang wajib di kunjungi jika kalian memiliki uang yang lebih. Valery salah satu orang yang beruntung bisa datang ke kota ini. Tapi ia kembali memikirkan bawa ia akan di pindahkan ke salah satu perusahaan yang ada diparis tapi ia tak tau akan seperti apa pekerjaan disini. Dan seperti yang pak regan bahwa valery bukanlah berada di bawah kepemimpinan bosnya regan tapi bos yang lain. Jika melihat kota paris valery malah mengingat wajah pria yang seminggu ini selalu merusak harinya wajah tampan itu selalu membuat valery berfantasi akan pria itu. Bahkan dengan membayangkan saja tubuh valery seperti tak bisa di ajak untuk berkerja sama apa lagi jika ia benar benar berdekatan dengan pria itu. Mobil yang membawanya berhenti di di depan kawasan apartmen yang elite. " Apa mungkin aku akan tinggal disini. " Valery berkata dalam hatinya. " Nona kita telah sampai di apartmen anda mari saya antar." Depson membukaan pintu untuk valery.valery menatap bangunan apartment dari dekat design yang di d******i banyak kaca dan ada satu balkon yang begitu indah menojol kedepan yang merupakan lapangan golf sangat indah. " Nona masuklah." Depson menekan kata pintu hingga berbunyi klik.valery yang ada di belakang depson hanya mengangga menganggumi keindahan di dalamnya di isi dengan prabotan yang mewah dan modern. " Apartemen ini akan menjadi tempat tinggal anda nona kata sandi pintu anda adalah "260487" Anda bisa berkeliling di apartemen esok hari saya akan membawa anda menuju perushaan tempat dimana anda akan berkerja saya harap anda tak boleh terlambat karena tuan tak menyukai orang yang tidak disiplin dan rapi, tolong jangan berpakaian terlalu sexy." Valery mengangguk mendengar penjelasan Depson, Depson meninggalkan kartu nama perusahaan yang terdapat Depson nomornya di bawahnya. Setelah itu Depson meninggalkanya sendiri di apartemen yang luas ini. Valery berjalan menuju party yang sangat cool karena di d******i warna hitam marmer yang sangat mahal tangan valery membuka pintu kulkas dua pintu itu. Untuk melihat apa ads tersisa air untuknya ia semakin terkejut saat menemukan berbagai jenis air dalam botol kaca yang berbaris di dinding pintu kulkas semua bahan makanan terdapat disana berbagai macam kue juga tersedia disana. " Wah ini bagaikan surga." Valery melihat banyak buah yang mengisi pintu satunya. Ia tak percaya mendapatkan perlakuan baik seperti ini saat bertemu dengan atasanya ia akan berterima kasih dengan sangat banyak. " Semoga saja ia pria baik dan yang pasti bukan pria tua bangka." Valery membuka penutup botol air mineral dan meneguknya hingga tandas dia berharap bahwa inilah kehidupan yang terbaik yang ia pilih. Valery hanya merasa sedikit takut.bahwa yang memberinya fasilitas yang sangat berlebihan ini adalah pria c***l yang sudah tua.dan tentu saja dengan membayangnya membuat kaki valery gemetar karena ia tak bisa membayangkan jika hal itu benar terjadi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN