BAB 7 PERTAMA

1455 Kata
Bukankah kita saling membutuhkan? Lalu untuk apa semuanya harus mendatangkan penyesalan. Lebih baik menikmati meskipun tak sejalan dengan hati. *** Valery membuka matanya dirinya tak benar benar tidur. bagaimana dirinya bisa tidur tenang di dalam pelukan pria asing yang saat ini sedang tertidur lelap, Bahkan hingga detik ini Valery merasa benci akan dirinya lebih tepatnya dirinya malah merasa jijik akan tubuhnya. bisa dikatakan ia seperti jalang sekarang andai saja keadaanya tidak seperti ini maka Valery akan merasa lebih bahagia dan tenang jika mereka melakukan atas dasar saling mencintai. Valery melepaskaan pelukan Arthur pada tubuhnya, ia segera berjalan menuju kamar mandi dan melewatkan semua pakaian miliknya yang kini terletak tak beraturan pada lantai kamar. pikiran Valery saat ini ia harus menghilang jejak Arthur pada tubuhnya meskipun mandi di dini hari tak pernah ada di kamus Valery. Tapi semua itu akan sering dirinya lakukan mulai detik ini, ia akan menghilangkan semua bau tubuh Arthur yang menempel pada tubuhnya. " Aku membencimu Arthur, sialanya mengapa saat itu aku malah bertemu denganmu dan saat ini aku menyesal. " Valery hanya bisa mengumpat Arthur di dalam hatinya menghidupkan shower dan membasahi seluruh tubuhnya. Mengapa dirinya terlihat sangat menyedihkan saat ini. Valery tak pernah membayangkan bahwa dirinya berada di posisi yang miris bagaikan di dalam cerita novel menyedihkan miliknya. dan saat ini semuanya terjadi nyata dan Valery tak tau harus seperti apa terlalu terlambat untuk mudur atau menyesal. Valery mengambil sabun cair dalam jumlah yang cukup banyak, ia menggusap kasar seluruh tubuhnya yang meninggalkan bekas kemerahaan karena ulah Arthur yang buas. " Tuhan bolehkan sekali saja aku menangis, aku berjanji setelah ini aku tak akan menangis karena hal yang sama. " Valery berbisik lirih tubuhnya luruh di lantai yang dingin, Valery menangis sambil menekuk kedua lututnya. Kilat percintaan yang terjadi beberapa jam lalu menghantui pikiran Valery. Flashback. " Kau tak membalas ciumaanku?, kau harus membalasnya bekerjalah dengan baik bonekaku menurutlah perkataanku. " Arthur mencekram pipi Valery sebelum kembali melumat bibir Valery. Valery tak punya pilihan lain selain membalas ciuman Arthur, Arthur menarik tubuh Valery hingga semakin rapat pada tubuh besar yang ada di hadapanya. bahkan tinggi Valery hanya sebatas dadanya Arthur sehingga pria itu perlu menunduk untuk menciumnya. Kedua tangan Arthur mencekram b****g Valery dan mengangkatnya. hingga Valery yang awalnya memejamkan mata kini terpaksa kembali terbuka matanya dan melingkarkan kakinya pada pinggang Arthur. tanganya yang awalnya tak ingin menyentuh Arthur saat ini malah berhianat dengan berada di kedua bahu kekar Arthur. " Kau bahkan menikmatinya baby. " Arthur menatap matanya membuat Valery merasa gugup dan malu ia menolak saat Arthur ingin menciumnya lagi hingga Arthur hanya bisa mencium pipinya. " Baiklah aku akan mengajarkanmu sebuah hal yang akan membuatmu berteriak kenikmatan, aku yakin setelah ini kau akan terus mencariku. " Arthur membawa tubuh Valery menaiki tangga menuju kamar utama, dirinya sudah tak sabar untuk melihat semua yang tersembunyi di balik tubuh Valery. Jika kalian berpikir Arthur akan meletakan tubuh Valery dengan lembut seperti sebuah barang yang akan pecah, kalian salah Arthur melemparkan tubuh Valery dengan kasar di atas ranjang layaknya mainaan anti banting. " Arthur dengarkan aku. " Valery mencoba bangkit, meskipun ia gagal karena Arthur kini telah berada di atasnya. bahkan tenaga Valery tak akan kuat mendorong tubuh yang memiliki bobot lebih berat darinya. " Aku tak ingin mendengar apapun darimu baby kau hanya perlu menikmati dan mendesahlah namaku jika perlu. " Arthur kembali mencium bibir Valery sesaat dan membawa kedua tangan Valery di atas kepala, Arthur mengikat kedua tangan Valery dengan dasi miliknya. Bunyi sobekan kain kembali terdengar Arthurlah yang melakukan itu. ia merobek kemeja miliknya yang masih di pakai oleh Valery sejak siang tadi. Jika tadi siang dirinya berusaha untuk menjinakan hasratnya kali ini tidak bisa lagi, Arthur juga melakukan hal yang pada bra merah milik Valery dan membuangnya bersama kemeja miliknya. Arthur langsung mencicipi dan setiap inci tubuh Valery tanpa melewatkan satupun. tubuh Valery benar benar sesuai dengan fantasi Arthur. " Aku menyukai semua yang ada pada tubuhmu. " Arthur kembali mencium bibir Valery mencoba menyatuhkan tubuhnya pada tubuh Valery mencoba berbagi kehangatan dan kenikmatan tanpa menyadari bahwa hal ini adalah hal pertama bagi Valery. Hingga Valery tak bisa menahan rasa sakit karena Arthur yang berusaha masuk dengan cara yang kasar, air mata Valery jatuh begitu saja ia tak pernah membayangkan akan sesakit ini di paksa bercinta oleh pria asing yang mengikatnya di atas kontrak yang konyol. Arthur yang semulanya sedang mencumbu leher Valery, terkejut dan menyadari ada hal aneh yang terdapat pada tubuh Valery. " Tidak mungkin hal ini yang pertama baginya bukan?. " Arthur sempat bertanya pada dirinya sendiri sebelum memastikan sendiri saat melihat wajah Valery yang sudah menahan tangis dan rasa sakit. " Ini pertama kalinya?. " Arthur menjeda gerakanya dan merasa bodoh bertanya akan hal itu kepada Valery. Wanita itu tak menjawabnya hanya menganguk kecil. Arthur tak menyangka akan hal itu. karena sebelumnya ia tak pernah memiliki wanita sepolos Valery maksud Arthur para wanita sebelumnya di pastikan telah melakukan hubungan sebelumnya, dan Arthur tak menyangka bahwa ialah orang pertama bagi Valery. Arthur tak bisa menyerah begitu saja ditengah jalan hanya karena tiba tiba saja dirinya merasa iba. Bagaimanapun Valery telah menjadi mainanya maka tak ada lagi rasa iba akan hal yang telah ia lakukan hampir separuh jalan. " Bersabarlah sebentar lagi semua rasa sakit akan hilang, kau bisa memelukku. " Arthur melepaskan ikatan dasi yang menggikat tangan Valery, masih terlalu dini untuk bermain fantasi liar bersama Valery Arthur menyatukan tubuhnya sepenuhnya dalam balutan tubuh hangat Valery, mereka berbagi energi itu bersama sama semua benda yang ada di dalam ruangan menjadi saksi betapa pansnya percinta mereka saat itu. Yang tak pernah Valery lupakan bibirnya terus mendesah memanggil nama Arthur untuk yang kesekian kalinya. Flasback off Entah berapa kali Arthur menyetubuhinya terus menerus pada saat itu, Valery bahkan tak mengingatnya dengan jelas yang pasti Valery hanya membiarkan Arthur mendapat kepuasanya sediri meskipun Valery tak bisa menolak keinginan Arthur untuk berhenti meskipun ia menginginkan hal itu berakhir secepat mungkin. Velery menarik bathrobe yang berada di dalam kamar mandi dan memberanikan diri untuk keluar dari kamar mandi setelah berdiam diri cukup lama. ‘’ apa kau mencoba melarikan diri dariku?’’ tiba tiba saja wajah Arthur muncul pertama kali saat Valery membuka pintu kamar mandi. Valery sempat merasa terkejut tapi ia segera menutupinya dengan ekspresi wajah dingin. ‘’ aku bukanlah orang seperti itu, aku tidak melarikan diri sama sekali seperti apa yang kau pikirkan. ’’Valery berusaha untuk menghindar tatapan mata Arthur, karena ketika matanya menatap mata Arthur semua keberanian itu seakan lenyap seketika dalam diri Valery kembali merasa bodoh. ‘’ aku pikir kau yang terlihat seperti orang bodoh. . . mana ada orang gila yang membersikan tubuhnya di jam 3 pagi hanya kau!! Dan aku yakin kau baru saja menyesal atas apa yang terjadi. tenanglah aku akan membayarmu sesuai apa yang aku dapatkan darimu. ’’Arthur berkata dengan nada yang sangat ketus hal inilah yang membuat Valery kembali tersadar bahwa dirinya dorong untuk semakin membenci Arthur. ‘’ tentu saja buhkankah aku jalangmu sekarang, aku harus mengumpulkan banyak uang darimu untuk kebutuhaan hidupku. ’’Valery juga membalas perkataan Arthur tak kalah tajam, saat ini ia hanya perlu membuat Arthur merasa muak padanya dan mencampakanya itulah tujuan Valery. ‘’ see aku baru saja melihat sifat asli seorang Valery ashley yang aku pikir memiliki sifat polos ternyata sama saja dengan wanita lain di luar sana. ’’Arthur kembali melontarkan kata kata yang entah mengapa sangat melukai perasaan Valery. ‘’ terserah tentang apa yang anda pikirkan tentang saya tuan davidson, saya lelah dan saya ingin tidur beberapa menit sebelum bekerja di perusahaan anda. ’’ Valery berbicara formal dengan memberanikan diri untuk melihat mata Arthur sesaat seblum berlalu begitu saja dari hadapan Arthur. Arthur melihat ke arah Valery yang saat ini sedang berbaring di atas ranjang, tapi sebelum itu Valery telah menarik alas tempat tidur dan membuangnya begitu saja. hal itu yang semakin mmebuat Arthur tertarik akan mainan barunya selain memiliki tubuh yang mengoda bonekanya juga memiliki keberanian untuk melawanya. meskipun sejujurnya Arthur membenci orang lain menetang ucapanya apa lagi perintahnya. Valery yang baru saja aksn masuk kealam mimpinya kembali merasa waspada saat tempat tidur di belakangnya kembali bergerak dan dalam sekejap tubuh Valery kembali di peluk dari arah belakang. Valery malas untuk membuka suaranya dan hal itu hanya akan menimbulkan kembali perdebatan antara dirinya dan Arthur. meskipun tangan sialan Arthur kini tengan menyentuh dan meraba area sensitif Valery. ‘’aku mengingkanmu kembali, tapi aku tau bahwa bonekaku juga butuh istirahat. selamat tidur baby. ’’Arthur membisikan kata kata itu di telinga Valery sebelum menanamkan ciuman pada leher Valery. valery hanya berpura pura tak perduli saat benda keras di bawah sana terus menusuk bokongnya. membayangkan benda itu yang beberapa jam lalu berada di dalam dirinya membuat area sensitif Valery kembali merasakan ngilu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN