Author's POV Ada panggilan dari Pak Darmawan. "Halo, Pa!" sapa Andrean. "Kamu belum tidur?" tanya Pak Darmawan di seberang. "Belum. Ada apa, Pa?" "Hendriko minggu depan tunangan." "Tunangan? Sama siapa?" "Sama Miranda. Besok pagi kita ketemu di taman kota. Sudah lama kita nggak joging bersama. Jam enam papa tunggu." "Oke." Andrean mengembalikan ponselnya ke nakas. Embun melepaskan mukena dan meletakkan di tempat biasanya. Andrean juga mengganti baju koko dengan kaos warna putih. Dia lebih suka memakai kaos tanpa lengan daripada piyama untuk tidur. "Minggu depan Hendriko tunangan dengan Miranda." Andrean memberitahu istrinya. Setelah mereka berbaring berhadapan. "Oh ya? Apa mereka pacaran, Mas?" "Mereka memang dekat, tapi Mas tidak tahu soal itu." Hendriko seperti dirinya y