Seperti waktu-waktu sebelumnya, Embun cukup tahu diri, tidak berani memaksa Mbok Darmi untuk menceritakan apa yang diketahuinya. Wanita itu malah menceritakan hal yang lain. "Si mbok seneng banget, Mbak. Mas Andrean terlihat lebih bersemangat sekarang ini. Dulu bersemangat karena ia merasa punya kewajiban menjadi donatur di panti asuhan dan membantu anak-anak yang kurang beruntung, yang yatim piatu dan anak orang nggak punya. Tapi sekarang semangatnya bertambah ketika sudah menikah dan mau punya anak." Embun memandang Mbok Darmi yang sedang bercerita. Tadi malam Andrean sendiri sudah mengakui hal itu. Mengakui kalau dirinya yang jadi sumber semangat pria yang tidak pernah melepaskan genggaman tangannya jika mereka sedang keluar rumah. "Mas Andrean itu kalau mencintai nggak pernah seteng