Author's POV Andrean menyerahkan uang pembayaran ketika penjual rujak memberikan pesanannya. Pada saat yang bersamaan Rusdy telah menyeberang. Ketika Andrean hendak melangkah menuju motornya, tangan Rusdy menahannya. Mereka berhenti berlawanan arah. "Mas, kami nggak ngomong apa-apa. Kami nggak sengaja bertemu." Hera mendekati dan memegang tangan kiri suaminya. Tampak sekali kalau wanita itu ketakutan. Bahkan anak yang dalam gendongan Rusdy juga takut. Mungkin karena sudah terbiasa melihat kekasaran ayahnya. Dan kejadian itu juga diperhatikan orang-orang yang ada di sana. "Lepaskan tanganmu, kita tidak punya urusan," kata Andrean tanpa memandang pria di sebelahnya. "Apa yang kalian bicarakan?" "Bukankah istrimu sudah bilang kalau kami tidak ngobrol apapun. Kalau kamu mencurigaiku, itu