Sudah lebih dari dua jam Nathan dan Bram mondar-mandi di ruangan oprasi. Kedua pria beda usia itu sama gelisahnya menunggu Azkia untuk keluar. Nathan tidak berhenti menendang angin saking kesalnya dia. Sungguh Nathan ingin menghajar dokter yag sangat lama di ruangan sana. "Ngapain sih lama banget!" omel Nathan dengan kesal. "Kamu bisa diam gak sih? Dari tadi ngomel mulu, bikin pusing kepala saya!" tegur Bram yang sangat kesal mendengar celotehan Nathan. "Om yang diam!" ucap Nathan yang ngegas. "Kok kamu ngegas sama saya?" tanya Bram mendelik. "Ya makanya gak usah nyaut ucapan saya!" Nathan mendudukkan dirinya dengan kasar di ruang tunggu. Saking paniknya Nathan sampai dia tidak selera untuk makan meski perutnya keroncongan. Perutnya juga mules pengen buang air besar. Nathan tid