Siang ini saat istirahat, Nathan membeli dua bungkus nasi pecel di kantin. Teman-teman laknatnya yang katanya setia malah meninggalkannya dan tidak membelikannya makanan. Setelah mendapat nasi dua bungkus dan satu botol minum, Nathan kembali ke kelasnya karena ingin makan sembari melempar nasi ke rambut teman-teman ceweknya,
Nathan memasuki kelasnya sembari melirik ke arah bangku Azkia, di sana ada bekas wadah pil pereda flu yang tadi dia minta di uks. Nathan menahan senyumnya saat tau Azkia meminumnya. Nathan melihat nasi dua bungkus yang ada di tangannya, pria itu menimang-nimang, antara mau memberinya satu ke Azkia atau tidak.
“Heh lo punya dua pilihan, berjuang melawan rasa gengsi, atau sembunyi lalu dia diambil orang,” ucap Tio membisiki Nathan.
“Dasar lo kayak setann, sukanya b
