Bab 55

1801 Kata

POV Daniel Malam ini terasa panjang, setelah pesta usai. Suara tawa Madeline masih terngiang di telingaku, seolah setiap candanya menguak sesuatu yang selama ini ku pendam. Aku mengantar dia pulang, melihat senyum di wajahnya, namun itu belum cukup untukku. Belum cukup karena senyum itu belum untukku sepenuhnya. Aku sudah lama mencintainya. Entah sejak kapan perasaan ini mulai tumbuh. Seingatku ketika kami masih remaja dan aku melihatnya mengenakan dress putih yang membuatnya terlihat sangat manis, dadaku berdebar-debar hebat. Dan sejak itu bayangan Madeline terus mengisi mimpi-mimpiku. Seiring waktu, aku mulai memahami bahwa cintaku pada Madeline bukan cinta yang bisa diungkapkan dengan kata-kata, tapi lebih kepada pengorbanan diam-diam, perasaan yang kutahan meski terus mendesak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN