Langkah Madeline terasa berat ketika akhirnya dia mendapat kesempatan untuk masuk ke ruang ICU, setelah beberapa saat yang lalu kedua orang tua Daniel keluar.
Perawat membukakan pintu ruangan dan Madeline melangkah pelan. Hatinya diliputi perasaan khawatir, membayangkan kondisi Daniel. Dia melihat ibu Daniel terisak saat melewatinya tadi, apakah kondisi Daniel begitu buruk?
Langkah kaki Madeline serasa goyah, tapi dia menguatkan hatinya. Bagaimanapun keadaannya, dia akan melihat Daniel sekarang.
Suara monitor detak jantung yang monoton memenuhi ruangan. Aroma antiseptik menusuk hidung, membuat rasa cemasnya semakin mencengkeram. Di atas ranjang putih itu, terbaring Daniel dengan wajah pucat namun sadar. Matanya terbuka, menatap langit-langit dengan pandangan kosong.
Madeline menahan n
