Aku mengembuskan napas panjang. “Terima kasih banyak. Aku tidak tahu apakah aku bisa tahan kalau malam ini aku harus kembali bercakap-cakap, berdansa, bahkan menghindarkan diri untuk dirayu oleh para pria itu.”
James mengelus pipiku dengan lembut. “Selelah itu, ya?”
“Di tempat asalku pun, menghadiri pesta bukan hal baru, tapi menjadi pusat perhatian dari begitu banyak orang, lalu dirayu secara terus-menerus oleh pria yang bahkan tidak kuingat wajah dan namanya, bukannya membuatku merasa tersanjung. Itu membuatku malah merasa sangat ngeri.”
“Istirahatlah malam ini.”
“Terima kasih. Aku pasti akan tidur nyenyak malam ini.”
“Pesta besok, mengingat Lady dan Lord Castlereagh adalah orang yang penting di London, kita harus menghadiri pesta mereka. Lady Castlereagh, sama dengan Emily, adalah
