Aku menyandarkan kepala di d**a James. Degup jantungnya terdengar keras di telingaku. Aku merasa sangat tenang di pelukannya. James mengelus rambutku, lalu mengecup puncak kepalaku dengan lembut. Kami menikmati hening beberapa saat sambil berpelukan. Bunyi ketukan di pintu membuatku segera melepaskan diri dari pelukannya. Mary kembali masuk ke kamarku. “Maaf, Your Grace, tapi sudah ada beberapa orang yang datang untuk menemui Miss Daphne.” James menghela napas panjang. Dia terdengar kesal. “Baiklah, aku akan menyambut mereka.” Begitu James keluar dari kamar, Mary segera membantuku merapikan riasan wajah dan rambutku. Dengan senyum menggoda, Mary berujar, “Miss Daphne, kapan hari bahagia itu akan tiba? Semoga segera. Aku tidak sabar ingin segera menjadi pelayan pribadi dari nyonya rum