"mbak pulang dulu ya Na, mau mempersiapkan pemakaman buat Gian" ucap Maura pada Ayana yang masih terduduk dengan shock dengan apa yang dikatakan Maura bahwa tubuh korban hangus dan tak dapat dikenali. Ayana hanya mengangguk, ia yang akan menunggu proses autopsi hingga selesai dan membawa tubuh Gian pulang. Setelah kepergian Maura, Ayana berjalan ke depan kamar jenazah dan menunggu di bangku di depan kamar jenazah. Ia menunduk dan cahaya biru dari liontin di lehernya memantulkan sinar. Ia benci dengan kalung itu yang membuatnya mengalami semua ini, dengan kasar ia menarik kalung dan liontin itu dari lehernya tapi tak ada hasil. Kalung itu masih bertengger di lehernya dan tak mau lepas. Dengan sekuat tenaga Ayana berusaha menarik kalung itu, ia terus berusaha hingga lehernya ter