chapter 18

1436 Kata

Ayana tersenyum sendiri melihat bunga mawar merah yang ia letakkan di atas meja kerjanya. Ia ambil setangkai dan ia cium bunga tersebut dan mengingat kejadian malam tadi saat Gian menyatakan perasaannya, tak ia pungkiri ia juga memiliki perasaan yang sama sejak awal mereka dekat. Ayana menyandarkan punggungnya dikursinya, ia pejamkan matanya membayangkan saat saat kebersamaannya bersama Gian sebelum mereka meresmikan hubungan sebagai seorang kekasih kemarin, ia terkekeh sendiri mengingat itu. Sebuah ketukan di pintu tak didengarnya hingga pintu terbuka dan seseorang masuk. "Mengingat aku?" Ucapan seseorang yang berada di hadapan wajahnya hingga nafasnya bisa ia rasakan membuat Ayana segera membuka matanya dan mendapati wajah Gian tepat dihadapannya. "Mas Gian.....?!?!" Pe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN