Part 5

1646 Kata
"Tidak ada manusia yang berubah hanya dalam hitungan menit." *** Harapan hanyalah tinggal harapan belaka. Bulan madu yang dirancang Agni untuk mempererat hubungannya bersama sang suami hancur seketika. Perhatian dan kasih sayang yang Andra tunjukan pada Agni beberapa minggu ini sirna ketika seorang perempuan menjadi alasannya berbuat jahat kembali padanya. Semua bermula secara tidak sengaja. Saat Agni berniat untuk mencari udara segar di bibir pantai, Agni di perlihatkan adegan romansa yang tentu saja membuat tubuh Agni gemetar hingga air mata turun tanpa di sengaja. Seperti saat ini. Agni hanya mampu melihat keduanya bergemul mesra tanpa bisa marah atau pun menampar wajah perempuan yang menjadi dalang rasa sakitnya. Agni memang manusia bodoh yang terlalu berharap pada manusia seperti Andra. Agni pikir Andra bisa melihat sedikit saja rasa cinta Agni untuknya. Tapi sepertinya Andra sudah dibutakan oleh perempuan itu. Agni heran di mana letak kesalahannya? Apa ketika dia diperkenalkan Andra oleh sahabatnya? Atau ketika Agni tidak sengaja menolong lelaki itu ketika lelaki itu hampir mati? Di mana alasan yang menjadikan Andra sangat membenci keberadaannya? Padahal jika Andra tahu, tanpa dirinya saat ini bisa saja Andra sudah dikebumikan. Agni bukan perhitungan, hanya saja Agni bingung mencari titik kesalahan yang dia lakukan pada Andra, ketika semua hal dia berikan pada Andra termasuk masalah keuangan. Agni bisa saja kabur sekarang, tapi apakah keluarganya nanti akan baik-baik saja? Tidak bukan? Andra orang yang sangat licik, jika menyangkut masalah ego dan uang. Dia bisa melukai siapa pun. "Kamu hanya diam saja melihat suami kamu selingkuh seperti itu?" Agni menoleh pada sosok di sampingnya. Sosok yang sangat Agni kenali dan tidak mungkin sosok itu ada di sini. "Tidak perlu kaget, aku ada di sini memang karena rencana keluarga kamu. Kamu bodoh ya, Agni?" sindiran yang sangat halus menancap langsung ke d**a Agni. Keberadaan sosok ini tidak boleh diketahui oleh Andra, bisa-bisa Andra akan menyuruh orang untuk melukainya. Andra yang sekarang Agni kenal adalah orang gila yang haus dengan uang. "Lebih baik kamu pergi. Andra bisa melakukan apa pun kepada kamu." usiran Agni tersirat penuh permohonan, ia tidak mau orang yang kini berdiri di sampingnya terluka karena kebodohannya. Agni mau semua tetap pada tempatnya. Biarkan saja dirinya yang terluka saat ini. Agni percaya akan ada waktu di mana dia akan berani berlari menjauh dari seorang Andra. Lelaki yang Agni cintai bertahun-tahun lamanya. "Tentu saja aku tahu segila apa manusia itu. Tapi, tenang saja aku akan merahasiakan apa yang aku lihat saat ini. Tapi, jangan salahkan aku ketika aku melihat kamu mati karenanya. Karena bisa saja aku menghancur kehidupan lelaki yang sangat kamu cintai itu." sosok itu pergi bersama suara deburan ombak yang terdengar ditelinga Agni. Langkah perempuan itu berbalik arah, ia memilih menyendiri di bibir pantai yang tentunya tidak bisa ditemukan oleh Andra maupun perempuan yang menjadi sahabat Agni selama ini. "Ternyata aku sudah ada di titik bodoh dalam hal mencintai. Tapi, aku tidak bisa kabur dari kamu, An. Bagaimana aku bisa kabur dari kamu? Apa perlu kematian yang menjadi alasannya?" Anjani tersenyum bahagia ketika melihat siluet Agni yang menangis karena melihat dirinya bersama Andra. Percayalah. Anjani akan selalu menang di mata Andra. Karena memanfaatkan kebodohan Agni, Andra sepenuhnya jatuh ke dalam pelukannya. **** Semua bermula dari kejadian lima tahun lalu. Saat itu Andra Hermawan mengalami kecelakaan besar. Kecelakaan yang melibatkan kematian kedua orang tua Anjani. Kecelakaan tersebut dikarenakan kendaraan yang Andra bawa remnya blong, Andra yang tidak tahu harus melakukan apa alhasil tidak sengaja menabrak kendaraan lain termasuk kendaraan orang tua Anjani yang habis melakukan pertemuan dengan klien. Anjani bisa saja marah pada Andra saat itu, tapi dia tidak bisa. Ketidakberdayaan Anjani semakin bertambah saat organ milik ayah dan ibunya berada dalam tubuh Andra. Organ apa saja yang berada dalam tubuh Andra? Ibunya memberikan ginjal untuk Andra, ayahnya memberikan jantung untuk Andra dan kedua mata Andra adalah mata milik ayahnya. Semua organ yang Andra miliki adalah milik orang tua Anjani. Sejak kejadian itu lah, Anjani mulai mendekati Andra dengan cara merebutnya dari siapa pun yang tengah bersama dengannya. Ancamannya tentu saja masalah donor tersebut. Selain itu Anjani juga mengatakan pada Andra bahwa kerjadian kecelakaan itu asal muasalnya dari Agni. Anjani sengaja menuduh Agni supaya Andra membenci kekasihnya itu. Padahal secara garis besar. Kecelakaan itu terjadi karena kedua orang tua Anjani tengah berdebat dengan Anjani. Alasan perdebatan mereka, karena Agni tidak mau dijodohkan dengan seorang laki-laki pilihan keluarganya. Karena jatuh cinta pada lelaki yang menjadi kekasih sahabatnya, Anjani atau orang lain menyapanya Ani, berbuat nekat dengan sengaja menabrak mobilnya ke arah mobil Andra. Dan alhasil kevelakaan besar itu terjadi. Ani yang sangat pintar menanipulasi segala hal, menghancurkan semua bukti-bukti kecelakaan tersebut. Bahkan tidak ada satu pun manusia yang tahu akan kejadian itu sampai detik ini. Hanya Ani, kedua orang tuanya yang sudah tiada serta Tuhan yang tahu kejadian sebenarnya. “Andra, kapan kamu akan menikahiku?” tanya Ani yang saat ini tengah memeluk tubuh Andra. Keduanya sama-sama tidak berbusana, hanya selimut yang melindungi keduanya. Bahkan Andra sendiri tidak pernah berpikir akan sakit hatinya Agni ketika melihat mereka saat ini. Bagi Andra selama menyakiti Agni adalah sebuah keberhasilan maka Andra akan sangat amat bahagia. “Setelah aku merebut perusahaan milik Agni. Aku akan mengambil perusahaan di mana tempatku bekerja saat ini. Lepas itu, aku akan mengusir keluarganya dari perusahaan tersebut dan lepas itu, akan aku buang dia seperti sampah.” jawaban Andra membuat Ani tersenyum. Ini yang sedari dulu Ani tunggu-tunggu. “Kenapa kamu tidak melanjutkan perusahaan keluargaku saja, Sayang?” Ani memang memiliki perusahaan tapi tidak sebesar perusahaan milik keluarga Agni. Jujur, Ani pikir Agni hanyalah anak orang biasa-biasa saja. Ternyata, Agni anak orang terpandang. Wajar saja Andra memanfaatkan perempuan bodoh itu! Ani juga kalau jadi Andra akan terus memanfaatkan kebodohan Agni sampai tujuannya tercapai. “Perusahaan kamu akan aku gabung dengan perusahaan milik Agni nanti. Lihat saja, kita akan mengalahkan kekayaan keluarga Agni. Bisa-bisanya keluarga sombong itu menghina keluarga kita. Mereka pikir aku tidak mampu mengajak Agni bulan madu! Aku tidak semiskin itu kali.” Ani sangat tahu kenapa Andra sangat membenci keluarga Agni. Semua karena perlakuan keluarga Agni selama Andra bekerja di bawahnya. Andra selalu di suruh-suruh layaknya babu. Padahal Ani sangat tahu Andra di saja punya jabatan penting. Tapi, semua mata di perusahaan keluarga Agni selalu menganggapnya remeh. Itulah kenapa Andra meminta dipercepat tanggal pernikahannya. Karena Andra mau merencanakan niat busuknya pada Agni. “Tenang saja sayang, kita akan membalas perbuatan mereka melalui Agni. Lihat saja, selama dia berada di rumah, akan aku perlakukan dia seperti pembantu. Dan akan aku buat Agni menyesal menikah dengan kamu.” Ani mengelus d**a Andra dengan gerakan menggoda membuat Andra menahan diri untuk tidak menyerang Ani kembali. Andra memang menyukai Agni dan Ani. Bahkan Andra ingin memiliki keduanya. Mungkin, bagi Ani Andra tidak pernah mencintai istrinya itu, makanya Ani merasa di atas awan. Padahal dalam lubuk hati terdalam Andra, nama Agni tetap masih ada. Sebab Agni lah yang membentuk Andra seperti sekarang, uang Agni lah yang membuat dia dan keluarganya hidup mewah seperti saat ini. “Aku punya rencana besar! Selama kamu sibuk dinas di luar negeri. Aku akan berakting seolah-olah aku menyesali perbuatanku dan akan aku buat Agni mengandung keturunannku. Tapi. aku tidak akan membiarkan dia terlahir ke dunia.” Andra mendudukkan dirinya membuat Ani mengikuti pergerakan yang Andra lakukan. “Maksud kamu?” tanya Ani dengan wajah bingungnya. “Aku akan membunuh anak itu, ketika Agni menandatangani hak pengalihan asset miliknya atas namaku.” jawaban Andra membuat Ani tersenyum bahagia. Ternyata Andra tidak pernah melihat ke arah Agni sedikit pun. Buktinya, Andra punya rencana kriminal seperti ini, bukankah artinya Andra memang hanya memanfaatkan situasi yang ada? “Sebelum kamu melakukan rencana itu, ada yang lebih mudah kamu lakukan,” kata Ani yang tentu saja menarik perhatian Andra saat ini. Bahkan keduanya tidak menyadari seseorang di lain tempat mendengarkan percakapan keduanya dengan penuh kebahagiaan. Entah apa yang orang itu rencanakan yang pasti Andra dan Ani akan mendapatkan balasannya kelak. “Apa?!” tanya Andra penasaran. “Manipulasi keuangan di kantor keluarga Agni. Lalu fitnah orang kepercayaan di perusahaan tersebut. Lepas itu, rebut kepercayaan keluarga Agni dan tusuk mereka dari belakang.” jawaban Ani spontan membuat Andra memeluk tubuh naked Ani. Bahkan kini keduanya mulai menyalurkan hasrat mereka kembali tanpa peduli jika Agni saat ini tengah menangis di bawah rerintik hujan yang membasahi bumi. Agni menangis tersedu-sedu tatkala mengingat bagaimana Andra memperlakukan Ani. Agni marah! Tapi Agni sangat mencintai Andra. Tanpa Andra, Agni tidak akan mengenal bagaimana rasanya dicintai. Tanpa Andra Agni tidak akan merasa dibutuhkan di dunia ini. Dan tanpa Andra, Agni tidak akan mengenal bagaimana lingkungan selalu memandang dirinya. Semua karena Andra. Titik terapuh kehidupan Agni adalah ketika kedua orang tuanya meninggal dunia dan saat itu lah Andra datang membawa sejuta pesonanya dan menghibur Agni yang putus asa. “Aku merindukan kita yang dulu, Andra. Apa kamu tidak mencintaiku lagi?” tanya Agni entah pada siapa. “Aku sangat mencintai kamu, Agni. Kamu tahu kan aku hanya berakting di depan Anjani. Jika bukan karena organ-organ milik keluarganya, aku tidak akan memperlakukan dia seperti apa yang kamu lihat. Maaf, Agni. Aku janji ini adalah terakhir kami melakukan hal seperti itu. Aku janji hanya kamu yang ada di hatiku sampai mati.” Agni merasakan pelukan hangat dibelakangnya. Wangi parfum yang sangat menenangkan dirinya. Wangi Andra sekali. Baru saja Agni ingin membalas perkataan suaminya yang sangat manis itu, kegelapan merengut paksa Agni. Bahkan kegelapan tidak memberikan kesempatan pada Agni untuk bertanya kenapa Anjani ada di sini. “Wanita lemah seperti kamu tidak pantas bersanding denganku,” kata Andra sambil membopong Agni yang pingsan di dekapannya. Hujan yang membahasahi tubuh keduanya malah Andra manfaatkam untuk menciptakan suasana intim dengan Agni. Dia akan membuat apa yang Agni lihat siang tadi hanyalah mimpi belaka. Andra akan mempermainkan psikis Agni dengan begitu mudah baginya untuk terus berhubungan dengan Anjani nantinya. Andra bersumpah akan membuat Agni menjadi gila karena dirinya. “Lihat saja, akan aku buat kamu menikmati surga duniaku!” ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN