bc

Jebakan Cinta Papa Mantanku

book_age18+
488
IKUTI
6.5K
BACA
revenge
dark
forbidden
love-triangle
family
HE
age gap
opposites attract
friends to lovers
playboy
arrogant
badboy
boss
heir/heiress
blue collar
drama
tragedy
sweet
bxg
lighthearted
serious
kicking
bold
city
office/work place
small town
affair
polygamy
assistant
like
intro-logo
Uraian

“Di hari papaku ditemukan meninggal, aku mendapati kekasihku tengah berzina dengan mama kandungku. Bahkan, hubungan keduanya sudah membuat mamaku mengandung benih kekasihku ....”—Audi.

🥀🥀🥀

Semuanya bermula dari kematian Abraham, papa Audi. Papa Audi memilih mengakhiri hidupnya di tengah proses perceraiannya dan Sofia, mama kandung Audi. Setelah berjuang sendiri karena baik Aksara kekasihnya, maupun Sofia, sulit Audi hubungi. Keputusan Audi mendatangi apartemen sang mama justru membuatnya menemukan perselingkuhan keduanya. Selain keduanya tengah asyik ‘bercinta’, ternyata Sofia juga sedang hamil benih Aksara.

Balas dendam menjadi hal yang langsung Audi lakukan. Dengan sadar, Audi menjebloskan kekasih dan juga mama kandungnya ke penjara. Terlebih karena perselingkuhan keduanya, Abraham papa Audi memilih mengakhiri hidup, tanpa terlebih dahulu membagikan lukanya kepada Audi.

Selanjutnya, yang Audi lakukan ialah menghancurkan hubungan orang tua Aksara, dan kebetulan berencana akan rujuk. Akan tetapi tanpa Audi ketahui, Langit—papa Aksara, justru benar-benar jatuh cinta kepada Audi.

Audi pikir, misi balas dendamnya sudah selesai, dan dirinya memutuskan untuk melarikan diri ke Bandung, membawa luka maupun traumanya. Namun tak disangka, ternyata setelah tiga bulan tak bertemu, Langit justru hadir sebagai pemilik sekaligus bos besar tempat Audi bekerja.

Langit yang masih sangat tampan sekaligus gagah, dan tampak sebaya dengan Aksara, balik melayangkan jebakan kepada Audi.

“Sampai kapan pun, aku tidak akan pernah melepaskan kamu karena kamu milikku, Audi!” Kedua mata Langit menatap lekat kedua mata Audi. Sementara di hadapannya, ia masih mengungkung, dan perlahan memenjarakan bibir Audi dengan ciuman posesif.

Awalnya, Audi berpikir untuk terus mencampakkan Langit, sebagai aksi balas dendam lanjutannya. Namun, vonis bobrok yang ditujukan kepadanya akibat bunuh diri yang papanya lakukan, serta perselingkuhan Sofia, membuat Audi mau dinikahi Langit. Karena dengan begitu, Audi memiliki kuasa untuk membalas setiap mereka yang melukainya. Bukan hanya kepada mereka yang menganggapnya hina dan tak segan melukainya. Karena menikahi Langit, juga menjadi balas dendam nyatanya kepada Aksara maupun Sofia.

----

Yuk tambahkan cerita ini ke perpustakaan kalian, buat jadi saksi kebaperan sekaligus kebucinan mereka 🥰🥰🥰

chap-preview
Pratinjau gratis
1. Pengkhianatan yang Sangat Menyakitkan
[Di hari papaku ditemukan meninggal, aku mendapati kekasihku tengah berzina dengan mama kandungku. Bahkan, hubungan keduanya sudah membuat mamaku mengandung benih kekasihku...] * “Semenjak mama kamu tetap tidak mau rujuk, sementara sidang perceraian pertama juga sudah selesai satu minggu lalu, papa kamu jadi murung bahkan menutup diri, Di.” “Puncaknya ya tiga hari terakhir ini. Selain sampai tidak pergi bekerja, papa kamu juga sulit dihubungi.” “Itu kenapa, Om makin khawatir, terlebih kamu yang biasanya sangat dekat sama papa kamu, justru tanya kabar papa kamu ke Om.” Suara seorang pria yang diliputi banyak kekhawatiran, terus terngiang di ingatan wanita muda nan cantik berbibir tipis itu. Audi namanya. Mata bulatnya tak kuasa menahan cairan hangat yang seketika berjatuhan membasahi pipi. Tubuh kaku sang papa yang terkapar di sebelah tempat tidur disertai beberapa tablet obat di sebelah tangan kiri, menjadi alasannya. Di tengah tubuh yang jadi gemetaran, bahkan sebagian nyawanya seolah dicabut paksa, Audi mengerahkan kakinya untuk melanjutkan langkah. Tangan kanan yang awalnya menahan kaitan pintu kamar papanya, berakhir loyo. Hingga tote bag maroon yang menghiasi pundak sana, lolos berakhir di lantai. Wajah gagah itu amat sangat pucat. Sementara tubuh apalagi kedua tangan kokoh yang biasanya mendekap tubuh Audi hangat, juga terasa sangat dingin. Seketika itu pula, dunia Audi seolah berhenti berputar. Sungguh, tak ada lagi tanda-tanda kehidupan dari pria yang selama ini memperlakukannya penuh cinta. Pria yang juga telah menjadi cinta pertamanya. “P—Papa ... Pa, tolong buka mata Papa, Pa!” Bibir Audi tak hentinya meronta, menghasilkan tangis pilu yang lebih mengerikan dari gemuruh di tengah badai. Kejadian itu terjadi sangat cepat. Semua mata menatap Audi iba. Beberapa dari mereka juga sampai menangisi Audi sembari memberikan pelukan. Hingga sakit yang menggerogoti Audi makin tak berkesudahan. Fatalnya, di hari kematian papanya, Audi harus berjuang sendiri. Sebab baik Sofia sang mama yang sedang menjalani proses perceraian dengan Abraham—papa Audi. Serta, Aksara kekasih Audi yang makin sulit dihubungi, kompak absen. *** “Sesakit ini, ya Allah! Sebenarnya apa yang membuat mama tetap tidak mau rujuk dengan papa? Kesalahan fatal apa yang sudah papa buat ke mama, sementara sejauh ini, papa beneran suami sekaligus papa terbaik!” Dalam hatinya, Audi tak hentinya menjerit. Air mata Audi juga tak kunjung kering, dan tak hentinya berlinang. Meski dari kemarin semenjak dirinya menemukan sang papa, ia tak hentinya menangis. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi terhadap kematian pak Abraham, papa Audi, disimpulkan. Bahwa penyebab kematian pak Abraham murni karena bunuh diri. Walau setelah sampai dilakukan penggeledahan di apartemen pak Abraham. Tetap tidak ditemukan surat wasiat, atau sekadar buku catatan yang menjerumus ke alasan pria berusia empat puluh tujuh tahun itu, memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Kini, nyaris tengah malam. Audi memutuskan untuk mendatangi mamanya ke apartemen. Audi baru beres mengurus acara tahlilan maupun yasinan papanya. Ia sungguh penasaran, kenapa mamanya sangat sulit dihubungi. Benarkah sang mama tengah ke luar kota bahkan keluar negeri, seperti yang diduga kebanyakan orang? Setelah keretakan rumah tangga orang tuanya dan itu selama tiga bulan terakhir, orang tua Audi memang tinggal di apartemen masing-masing. Audi yang kini berusia dua puluh tiga tahun, ditinggal sendiri di rumah. Audi sudah melakukan segala cara untuk menyatukan orang tuanya. Apalagi sejauh ini, sang papa juga terus berupaya. Namun, ibu Sofia yang usianya lima tahun lebih muda dari pak Abraham, terus saja menolak. Kini, kedatangan Audi yang wanita cantik itu lakukan menggunakan kunci serep, justru dihadapkan pada kenyataan tanda-tanda kehidupan di dalam apartemen mamanya. Ada dua pasang sandal sekaligus. Satu sandal berwarna merah hati berukuran mungil dan Audi kenali sebagai milik mamanya. Sementara satu lagi merupakan sandal khas laki-laki, berwarna cokelat, dan Audi kenali sebagai sandal Aksara, kekasihnya sendiri. Kebetulan sekali. Kenapa kedua orang yang sedang ia cari-cari keberadaannya, malah berada di tempat yang sama? Pikir Audi sampai sulit untuk mencernanya. Lebih-lebih, setelah langkah yang ia lanjutkan justru membuatnya menyaksikan pemandangan mencengangkan. Tanpa busana, dua sosok yang Audi kenal dan menjadi bagian dari orang yang amat sangat gadis itu sayang, benar-benar sedang ‘melakukannya'! Aksara yang memiliki tubuh cukup berotot, tengah menggendong ibu Sofia di depan d**a. Tubuh mungil milik ibu Sofia, Aksara taruh di meja sebelah televisi dengan sangat hati-hati. Kedua sejoli itu sungguh belum menyadari kedatangan Audi, dan mungkin karena keduanya tengah dikuasai nafsu birahi. “Kali ini aku akan melakukannya dengan hati-hati. Karena dokter bilang, buah hati.kita sudah memasuki usia dua bulan.” Suara Aksara terdengar bergetar akibat napasnya yang ngos-ngosan. “Lakukan sesukamu, ... yang penting kamu puas, Hon!” lemah ibu Sofia dan tak hentinya mendesah menggoda penuh kenikmatan. Audi sampai jijik melihat tingkah mamanya yang ternyata sudah terbiasa berzina dengan kekasihnya dan usianya terpaut sangat jauh. Fatalnya, mamanya bahkan tengah hamil benih kekasih Audi! Dada Audi yang terasa sangat pegal nyaris meledak. Sementara kedua tangannya mengepal kencang di sisi tubuh. “Berarti keputusanku menghamili kamu, agar kita tak terus menerus kucing-kucingan dengan Abraham bahkan Audi, benar-benar manjur ya.” Aksara sungguh tidak tahu, bahwa ulah senonohnya telah direkam menjadi video oleh Audi, menggunakan ponsel. “Lakukan seperti biasa saja. Pakai gaya biasa, makin nakal makin menantang, asal kamu puas!” ucap Sofia sengaja melakukan gerakan mengentak, agar lawan bercintanya segera bersikap layaknya biasa ketika mereka melakukannya. “Lagi pula, usiaku sudah tidak cocok untuk hamil apalagi punya anak. Jadi, sebelum kamu menghamiliku pun, aku sudah siap aborsi agar aku bisa fokus membahagiakanmu!” lanjut Sofia, dan sukses membuat langit kehidupan Audi hancur tak berupa. Dengan emosi menggebu dan membuat sekujur tubuhnya seolah dipanggang, Audi melangkah mendekati saklar lampu di dinding sebelah. Detik itu juga, suasana yang awalnya masih remang, menjadi terang benderang. Lampu menyala semua. Dua sejoli yang tengah asyik memadu nafsu, seketika kaget dan langsung ketar-ketir. Aksara sampai meringis karena pelepasan paksa yang Sofia lakukan. Jantung Sofia seolah loncat, setelah mengetahui pelakunya justru putrinya sendiri. Wanita muda nan cantik dan sedang ranum-ranumnya, kekasih dari berondong yang sudah terbiasa dirinya puaskan dalam segala halnya. Wanita muda yang mewarisi kecantikannya, dan tak lain Audi, putri semata wayangnya. “Audi Sayang, ... ini enggak seperti yang kamu pikirkan. Kami hanya kepanasan. Apartemen panas banget, jadi kami enggak pakai ... baju—” Air mata Audi yang terus berjatuhan menjadi alasan Sofia tak berdaya. Ia yang awalnya sibuk memberikan alasan, jadi tak sanggup lagi melakukannya.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.1K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
292.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
151.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
167.2K
bc

Ketika Istriku Berubah Dingin

read
3.3K
bc

TERNODA

read
192.5K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook