“Waras tuh ibu-ibu. Sekali jambak, bisa bikin yang dijambak nyaris pindah alam!” “Ya ampun, ini aku nyaris jantungan. Sesak gini ... untung Audi enggak lihat. Kalau lihat, pasti dia langsung bisa mengenali aku!” Nyaris jantungan, memang itu yang Langit rasakan. Sampai detik ini, jantungnya masih berdetak tak karuan. Sementara keringat dingin pun jadi tak hentinya bercucuran. Langit ketakutan, dan memang terlalu takut ketahuan Audi. Untung dirinya bisa cepat melarikan diri. Kunci kamar kos-nya pun sedang gampang diajak kompromi. Bayangkan andai tadi Audi keburu keluar kemudian memergoki. Hasilnya pasti innalilahi. Penyamaran Langit pasti berakhir malam ini juga. “Enggak bisa dibiarin kalau gini caranya. Sudah kata-katanya kasar banget bahkan pas ke Audi. Lah, ke aku saja dia sampai amuk