55. Kebahagiaan Langit

1528 Kata

“Nih ibu-ibu kenapa? Kok senyum-senyum gini? Jangan-jangan, dia naksir aku?” pikir Ken yang jadi takut, dugaannya justru berat. Dengan segera kedua tangan Ken melepas kedua tangan Titian. Detik itu juga Titian kehilangan keseimbangan tubuh. “Heh ... heh?!” Titian sempoyongan, dan berakhir terbanting di lantai. Sakitnya memang tak lebih sakit dari ketabrak truk sampah. Namun, malunya sungguh luar biasa. Sebenarnya, Ken merasa bersalah. Hanya saja, rasa takut Ken kepada Titian jauh lebih besar. Terlebih, tujuan Ken ke luar dari rumah sakit untuk mencari udara segar. Bukan malah digeniti oleh tante-tante girang layaknya Titian. Di sana memang ada beberapa orang yang lewat. Namun, semua yang melintas di halaman depan rumah sakit, hanya memandangi Titian tanpa tanda-tanda akan menolong. “

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN