“H—halo?” Langit sudah lebih dulu menyapa. Mendengar suara dari sambungan telepon yang dimulai, Ken nyaris jantungan. “H—halo, Bos. Ini saya, Ken.” Ken merasa sangat serba salah. Yang sekadar berbicara dan berpikir saja, menjadi kesulitan. “Sebelumnya, saya sudah terlebih dahulu menghubungi Bos.” Mendengar kalimat lanjutan dari Ken, Langit sudah langsung menyisir sekitar. Netranya mencari keberadaan ponselnya yang ternyata ada di meja kerja dan itu ada sekitar tujuh meter dari tempat tidur Audi berada. Sementara Audi memang tipikal tidak akan ikut campur urusan Langit. Audi sangat menghargai privasi Langit, termasuk itu urusan ponsel. Karena kenyataan tersebut pula, Audi baru tahu bahwa Green merupakan suaminya, setelah Langit mengaku. “Memangnya yang telepon siapa? Kok kayak nyambu