Baru saja Diah mengingatkan Daniel agar jangan sampai ada perempuan hamil yang datang dan mengaku hamil anaknya atau membawa anak kecil dan meminta pertanggunjawaban Daniel, ini malah datang kombinasi dua hal itu. Perempuan hamil, cantik luar biasa dan membawa anak kecil cantik. Diah menggelengkan kepalanya melihat hal itu. Semakin heran saat melihat sang besan yang biasa saja, tidak marah ataupun emosi pada Daniel. “Jeung Rani, sarapan yuk. Ini tadi simbok masak nasi uduk enak banget.” Diah berbasa-basi pada besannya itu. “Gimana kabarnya mbakyu? Sudah enakan?” Rani mencium pipi kanan kiri Diah perlahan. Besannya itu masih duduk di kursi roda. “Alhamdulilah enakan, tapi ya gini. Oiya siapa perempuan cantik itu Jeng? Sepertinya dia tampak sangat kesal pada Daniel.” Tanya Diah penasaran.