Eps. 8 Menoreh Luka Lama

1201 Kata

Di dalam kamar, Kelvin terbaring lemah dengan selimut menutupi tubuh kecilnya. Wajahnya masih tampak pucat, meski panasnya sudah jauh berkurang. Napasnya kini lebih tenang, tidak lagi sesenggukan seperti sebelumnya. Namun, suasana kamar terasa menegang, seperti ada awan kelabu yang menggantung di langit-langit. Leonard duduk di sisi tempat tidur, tangan kirinya menggenggam tangan Kelvin yang kecil, sementara matanya menatap kosong ke depan. Kepalanya penuh dengan suara-suara dari masa lalu—saat Karen dulu duduk di tempat yang sama, dengan sentuhan lembut yang sama. Tapi kini, bayangan itu bercampur dengan sosok Vivian yang tak diundangnya, yang perlahan menembus dinding pertahanannya. Kelvin menggeliat pelan, lalu membuka matanya. “Papa...” gumamnya lirih. Leonard menoleh cepat, menggen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN