Kinan membuaka matanya perlahan, ia memijit kening dan pelipisnya dengan perlahan. Wanita itu melenguh perlahan sambil mengusap perutnya, berharap rasa mual dan pusing itu berkurang namun justru rasa mual pun datang seiring dengan rasa pusingnya yang semakin menjadi-jadi dan tak tertahankan. Ia benar-benar kewalahan. Kinan memencet bell yang ada di dekat lampu tidurnya. Bel khusus yang disiapkan untuk Kinan agar mempermudah wanita itu memanggil para maidnya. Tokk tokk tokk "Permisi Nyonya Kinanthi." maid paruh baya itu masuk ke dalam kamar Kinanthi bersama dengan 2 orang maid lainya. "Bantu saya ke kamar mandi." perintah Kinan, dan dengan sigap ketiga maidnya memapah Kinan perlahan, dan disusul satu orang maid yang kini membereskan tempat tidur Kinanthi secara kilat. Sesampainya di