Beberapa detik Brandy tertegun mendengar ucapan Rowan. Rupanya pria itu mendengar apa yang dikatakan ibunya dan dia ingin penjelasan karena takut berpikiran buruk padanya. Brandy menatap wajah Rowan, berusaha membaca perasaannya. "Kamu percaya aku seorang pembunuh?" Tanyanya kemudian. "Kenapa malah bertanya seperti itu?" dengan cepat Rowan menoleh pada Brandy, kedua alis tebalnya bertaut. Brandy bersandar di kursi, mencari kenyamanan untuk punggungnya yang mendadak terasa kaku. Dia menanggapi pertanyaan Rowan sambil tersenyum pasrah, "Yaa, kalau kamu percaya, berarti percuma aku jelaskan." Ujarnya pelan. Dia sudah lelah menghadapi begitu banyak orang yang membencinya karena kejadian itu. Jangan ditambah lagi dengan Rowan. "Kalau aku katakan aku percaya padamu?" Mata di balik kaca