Bergetar dan penuh ketakutan, adalah dua hal yang tengah dirasakan Vaye. Sekaligus. Demi Tuhan, kini napasnya terasa sengal. Sesak penuh tekanan. Ia diam. Membisu tanpa suara. Panik melanda. Kedua mata hijaunya membola, besar. Menatap tajam antara benar atau tidak, ke arah pria dengan tubuh jangkung. Familiar. Berdiri tegap, tepat di hadapannya. Damn! Ingin sekali rasanya ia mencubit diri. Berusaha meyakini semua hanya mimpi. Namun, belum sempat Vaye melakukan itu, sosok tersebut bergerak. Melangkah dekat. Spontan, Vaye mengambil langkah, mundur. "Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Vaye. Sarkas. Menghentikan langkah ketika pria itu turut diam tanpa pergerakan. "Apa maksudmu? Kita membuat janji sebelumnya," tandas pria itu. "Kau salah orang. Aku ke sini untuk menemui seseorang!" tegas