Sekarang ini, Adam dibawa pergi oleh keluarga Whitengton menuju ke dalam hutan. Katanya, mereka akan sarapan dan juga makan siang di sana. Namun sampai saat ini, Adam merasakan sait di lambungnya karena mereka tidak kunjung sampai. Bayangkan saja, mereka sudah berjalan lebih dari satu jam dan belum kunjung sammpai. Semua orang terlihat senang, bahkan tidak terlihat lelah. Yang membuat Adam heran, kenapa dirinya sangat mudah kelelahan bahkan air yang dibawanya hamper habis. “Apa kau ingin minum lagi, Adam?” Tanya Nyonya Whitengton dengan nada yang mengejek sambil bercanda. “Tidak, terima kasih.” “Perhatikan pacarmu, Sindy, apa dia tidak pernah naik gunung sebelumnya?” Sindy mendengus kesal dan meninggalkan sang Ibu dimana sebelumnya dia berjalan dengan sosok tersebut. “Bu, ini melebih