CHAPTER 29

1989 Kata

Delia hanya bisa memperhatikan makam milik suaminya dengan sendu. Baru terasa kesendiriannya saat Adam meninggalkannya. Mungkin dulu dia memang merasa risih dengan keberadaan anak itu yang tidak kunjung bekerja dan hanya menjadi parasite saja. Namun pada kenyataannya, Adamlah satu satunya orang yang selalu peduli padanya dan juga sering menjadi teman diskusi untuknya. “Aku kehilangan anakku, baru aku sadari sekarang aku merasa kesepian. Kau tau, Sayang? Sudah lama aku tidak berteriak lagi, dan tidak bertengkar dengannya. Aku merindukan masa masa itu.” Kesedihan terlihat jelas di matanya, apalagi dengan air mata yang menetes yang buru buru dia seka dengan tangannya. “Belum juga satu bulan, tapi aku sudah merasakan perbedaannya. Dia tidak menghubungiku sesering dulu, aku takut dia menjauh.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN