Rigel senang-senang saja saat Lula bilang mereka akan pergi naik pesawat, tetapi pertanyaan yang keluar dari mulut kecilnya justru membuat Lula sempat terdiam, berat. “Dydy agih?” Maksudnya dia bertanya, apa dengan Daddy Sky lagi? Seperti sebelumnya. “Tidak, sama Momo. Berdua dulu ya, nanti lain kali baru sama Dydy...” ia menjelaskan pada putranya. Lula membawa satu koper besar saja, tambahan tas yang berisi barang-barang Rigel. “Aku sudah iyain, tapi pas mau antar kalian pergi malah sedih... Tidak tega.” Ujar Dillah yang memang akan mengantar mereka ke Bandara. “Ini akan jadi perjalanan menyenangkan. Jangan melepas kami pergi dengan bilang sedih.” Cegah Lula. “Terakhir aku biarkan kamu jalan-jalan sendiri, pas ke Chicago itu, kan?” tanyanya, membawa perasaan dejavu. Lula meny