“Sini kembalikan ponsel Momo,” pintanya pada sang putra. Rigel habis menelepon Sky. Banyak yang anak itu ceritakan pada Sky. Rigel minta telepon sehari bisa lima sampai enam kali. Jika tidak dituruti, bisa-bisa minta bertemu Sky dan Opa favoritnya, Alyan.
Rigel mau pulang sudah suatu keajaiban, itu pun penuh dengan rayuan dan pengertian, Sky bahkan harus tinggal dulu di rumah Lula sampai Rigel tidur, barulah bisa pulang.
“Ndakk! Ponnn Dydy agih!” Pinta Rigel dengan semangat.
“Sudah lama tadi teleponnya, Dydy bilang mau kerjakan?”
Kepala Rigel memberi anggukan, “ada Bubudi uga!”
“Eh panggil Om, jangan nama saja. Om Budi,” tegur Lula, Rigel mengikuti Sky yang memanggil asistennya nama langsung.
"Bubuddi!" tetap tidak berubah.
Rigel menatap ibunya, Lula meraih ponselnya dan mengh
