Sabar yang Retak

2245 Kata

Sementara Lula membawa Rigel ke kamar mandi, membantu putranya hingga selesai dan membantunya cuci tangan, setelahnya tidak beranjak dulu selain mendudukkan Rigel di wastafel, Lula menatap putranya, “Rigel, Momo boleh tanya ya?” Kepala putranya mengangguk, lucu. Sudut bibir Lula lebih dulu tertarik membentuk senyum, “Rigel senang tadi sama Om—uhm maksud Momo, Daddy?” Rigel menatap ibunya bingung, “Om damdaaam!” “Bukan Om Damdam, tapi Daddy. Coba bilang Daddy...” Lula meluruskan. Tidak mau anaknya memanggil Sky dengan sembarang. Ia ingin putranya belajar untuk sopan santun, menghormati orang tuanya sekalipun Lula masih kesal dengan Sky. Dia tidak mau menulari Rigel dengan kebencian yang tidak dimengerti putranya. Rigel menatap Lula, tatapan yang buat Lula mendekapnya, “iya, pria i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN