“Terima kasih, Fayra...” saat Lula kembali dari kamar mandi, ia tidak menemukan Sky maupun Mama Fay. Mereka mungkin keluar.
Fayra yang bantu Lula hingga menutupi kaki Lula dengan selimut, menemukan mata Lula seperti mencari-cari keberadaan Sky. Dia tersenyum ceria, “tadi Mama ajak Ka Sky keluar, ada yang dibicarakan pasti.”
Lula terkejut karena Fayra bisa tepat sekali jika memang ia mencari keberadaan Sky. Bukan mencari karena berharap Sky tidak pergi, justru Lula ingin Sky benar tidak menunggunya lagi, iya kan pasti begitu? pikirnya dan menampik pikiran sebaliknya, “oh... Kakakmu dari pagi belum terlihat makan apa pun, minum saja tidak.”
“Iya?” Fayra bertanya, menahan senyum karena Lula tetap memerhatikan walau kesal pada Sky. “Biar aku tanya nanti, Mama bawa makanan buat kamu. Ka S
