Rafa hanya semakin mendekati Fara lalu berbisik "Terserah kamu ingin memakannya atau malah membuangnya." Balasnya lalu memesan makanan melalui sambungan telepon. Setelah selesai memesannya, Rafa menutup gagang teleponnya kembali. "Kenapa wajah kamu begitu pucat begitu?" Rafa menempelkan tangannya dikening Fara untuk memeriksa keadaan wanitanya itu. Fara menepis tangan kekar pria itu, "Aku baik - baik saja." "Baguslah kalau begitu, Kenapa kamu terus memalingkan wajah kearahku? Apa kamu sebegitu membenciku walaupun aku sudah menjelaskan semuanya tadi?" Rafa benar - benar tidak mengerti dengan isi hati seorang wanita. "Aku hanya tidak ingin menatap wajah kamu saja," "Kamu begitu berlebihan. Apa kamu takut untuk jatuh cinta lagi kepadaku?" Rafa malah menggoda wanitanya itu lalu tersenyum