Rena berusaha membuka mata tapi seperti ada lem yang melumuri kelopak matanya hingga sulit sekali terbuka. Masih dengan mata terpejam, ingitannya ditarik mundur dengan paksa mengingat kembali apa yang telah terjadi. Kemudian perlahan bulu mata lentik itu mengibas seiring kelopak mata yang terbuka. Lampu ruangan yang begitu terang menyorot langsung dari plafon membuat Rena kembali menutup matanya kemudian mengerjap menyesuaikan cahaya lampu yang mengenai retina. Ingatannya masih belum bisa dia raih dengan sempurna, keningnya berkerut ketika mata yang sudah berhasil terbuka sempurna memindai sekeliling. Kebingungan mulai melanda dan pertanyaan mengapa dia bisa berada di ruangan serba putih dengan bau obat menyengat ini belum berhasil terjawab. Tenggorokannya tercekat seperti ada batu b