Paksaan

882 Kata

Ketika itu Rena sudah dipindahkan ke ruang rawat inap VVIP. Rena masih tertidur lelap namun selang oksigen sudah lepas dari alat pernapasannya. Andra menarik kursi untuk kemudian duduk di samping tempat tidur Rena. Menggenggam tangan istrinya yang dibebat perban cukup erat kemudian menciumnya berharap kehangatan yang disalurkan oleh bibirnya bisa menyembuhkan luka di tangan Rena. Sesekali tangannya mengelus perut istrinya yang masih rata. Dia membayangkan akan ada seorang anak kecil yang mirip dirinya kelak, entah itu perempuan atau laki-laki yang pasti dia akan menyayanginya sepenuh hati. Perasaan bersalah kembali mendera dan membuat sesak d**a Andra. Andra begitu awam dengan semua ini, sungguh tidak mengerti bila sesudah menikah segela sesuatunya harus dikomunikasikan terlebih dah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN