Rena kembali tersadar, entah berapa lama dia tertidur dan kini merasakan tenggorokannya kering, susah payah ia menelan saliva. Perlahan membuka mata untuk memindai sekitar dan tatapannya langsung terhenti pada sosok pria yang tengah terlelap di sisi ranjang sambil menggenggam tangannya. Rena merasakan kram di seluruh bagian tangannya mugkin sedari tadi pria yang sedang tertidur pulas itu mengenggam tangannya. Dengan tangan satunya yang tertancap jarum infus, Rena memaksakan diri mengusap lembut rambut Andra. "Terimakasih Tuhan, Engkau sudah memberiku kesempatan untuk hidup kembali." Rena membatin penuh syukur. Telaga bening itu tak kuasa membendung air mata hingga membentuk anak sungai yang mengalir dari bagian sudut mata hingga jatuh membasahi bantal. Tangannya di kepala Andra dipin